Main Article Content

Abstract

Kumis kucing (Orthosiphon stamineus) is a medicinal plant that can treat various diseases. Kumis kucing has been known to contain bioactive compounds, namely polyphenol, alkaloid, and terpenoid which have antioxidant, antibacterial, antiviral, anti-inflammatory, anti-allergic and anti-cancer activities. This study aims to determine the phytochemical content, antioxidant activity, and antibacterial activity of the cat's whiskers leaf extract. Kumis Kucing leaf extract was obtained by sonication-maceration method. Antioxidant activity test of cat's kumis leaf extract was tested using the CUPRAC and ABTS methods. The results showed that the kumis kucing’s leaf extract contains bioactive compounds of polyphenol, alkaloid, and terpenoid. The highest average antioxidant activity was produced by the purple phenotype cat whiskers leaf extract using the ABTS method, which was 168.68 µg TE/g dry weight. The highest average antibacterial activity in Escherichia coli  strain was obtained from leaf extract of purple phenotype cat whiskers (U2) with an inhibition zone diameter of 3.2 mm.

Keywords

purple phenotype white phenotype cat's whiskers medical plants bioactive compounds

Article Details

How to Cite
Waras Nurcholis, Fachrur Rizal Mahendra, Milanda Fiorella Gultom, Safira Khoirunnisa, Mayang Anggita Cahya Kurnia, & Hamdan Hafizh Harahap. (2022). Phytochemical, Antioxidant and Antibacterial Screening of Orthosiphon stamineus Leaf Extract Two Phenotypes. Jurnal Jamu Indonesia, 7(3), 121–129. https://doi.org/10.29244/jji.v7i3.280

References

  1. Ameer, OZ, Salman IM, Asmawi MZ, Ibraheem ZO, Yam MF. 2012. Orthosiphon stamineus: traditional uses, phytochemistry, pharmacology, and toxicology. J Med Food. 15(8):678-690.
  2. Ariyani H, Nazemi M, Hamidah, Kumiati M. 2018. Uji aktivitas antibakteri kulit limau (Cytrus hystrix DC) terhadap beberapa bakteri. Journal of Current Pharmaceutical Sciences. 2(1): 136-141.
  3. Awaluddin N, Wahyuningsih S. 2019. Uji aktivitas antioksidan ekstrak methanol klika anak dara (Croton oblongus Burm) menggunakan metode DPPH. Jurnal Farmasi FKIK UINAM. 2:38-45.
  4. Azizah S, Nursamsiar, Nur S. 2019. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun kedondong hutan (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.) dengan berbagai metode uji. Jurnal Ilmiah Manuntung. 5(1):91-96.
  5. Balafif RAR, Andayani Y, Gunawan ER. 2013. Analisis senyawa triterpenoid dari hasil fraksinasi ekstrak air buah buncis (Phaseolus vulgaris Linn). Chem. Prog.. 6(2): 56-61.
  6. Dacosta M, Sudirga SK, Muksin IK. 2017. Perbandingan kandungan minyak atsiri tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) yang ditanam di lokasi berbeda. Simbiosis. 1: 25-31.
  7. Dhurhania CE, Novianto A. 2018. Uji kandungan fenolik total dan pengaruhnya terhadap aktivitas antioksidan dari berbagai sentuk sediaan sarang semut (Myrmecodia pendens). Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. 5(2): 62-68.
  8. Fajriaty I, Hariyanto IH, Andres, Setyaningrum Risky. 2018. Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis dari ekstrak etanol daun bintangur (Calophyllum soulattri Burm. F). Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains. 7(1):54-67.
  9. Gunawan DH. 2018. Penurunan senyawa saponin pada gel lidah buaya dengan perebusan dan pengukusan. Jurnal Teknologi Pangan. 9(1): 41-44.
  10. Habibi AI, Firmansyah RA, Setyawati SM. 2018. Skrining fitokimia ekstrak n-heksan korteks batang salam (Syzygium polyanthum). Indonesian Journal Of Chemical Science. 7(1): 1-4.
  11. Haryati NA, Erwin CS. 2015. Uji toksisitas dan aktivitas antibakteri ekstrak daun merah (Syzygium myrtifolium Walp) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. J. Kimia Mulawarman. 13(1): 35-39.
  12. Ikalinus R, Widyastuti SK, Setiasih NLE. 2015. Skrining fitokimia ekstrak etanol kulit batang kelor (Moringa oleifera). Indonesia Medicus Veterinus. 4(1): 71-79.
  13. Istikharah R. 2015. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun Sonchus arvensis L. Jurnal Ilmiah Farmasi. 11(2):30-65.
  14. Jatmiko MP, Mursiti S. 2021. Isolation, Identification, and activity test of flavonoid compounds in jamblang leaves (Syzygium cumini L.) skeel as antioxidants. Indonesian Journal of Chemical Science. 10(2):129-138.
  15. Julianto TS. 2019. Fitokimia: Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
  16. Listyana NH, Darsono, Sutrisno J. 2022. Potensi pengembangan tanaman obat di wilayah aglomerasi Solo Raya. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia. 15(1): 17-30.
  17. Mahardani OT, Yuanita L. 2021. Efek metode pengolahan dan penyimpanan terhadap kadar senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan. UNESA Journal of Chemistry. 10(1):64-78.
  18. Makatamba V, Fatimawali, Rundengan G. 2022. Analisis senyawa tanin dan aktifitas antibakteri fraksi buah sirih (Piper betle L) terhadap Streptococcus mutans). Jurnal MIPA. 9(2): 75-80.
  19. Marliana SD, Saleh C. 2011. Uji fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak kasar etanol, fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol dari buah labu air (Lagenari Siceraria (Morliana). J. Kimia Mulawarman. 8(2): 39-63.
  20. Marsella R, Thohari I, Radiati LE. 2016. Pengaruh daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap protein kuning telur, total fenol dan flavonoid pada telur asin. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 11(2):23-27.
  21. Maryam St, Pratam R, Effendi N, Naid T. 2019. Analisis aktivitas antioksidan ekstrak etanolik daun yodium (Jatropha multifida l.) dengan metode cupric ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC). Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 2(1):90-93.
  22. Minarno EB. 2015. Skrining fitokimia dan kandungan total flavonoid pada buah Carica pubescens & K. Koch di kawasan Bromo, Cangar, dan Dataran Tinggi Dieng. El-Hayah. 3(2): 73-82.
  23. Nisak K, Rini CS. 2021. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kumis kucin (Orthosiphon aristatus) terhadap Proteus mirabilis dan Staphylococcus saprophyticus. Journal of Medical Laboratory Science Technology. 4(2): 72-77.
  24. Pangow E, Posangi J, Lolo WA, Bara RA. 2020. Uji aktivitas antibakteri jamur endofit pada daun dan batang kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap bakteri Escherichia coli dan staphylococcus aureus. Pharmacon. 9(2): 211-218.
  25. Rizal, Sustriana. 2019. Inventarisasi dan identifikasi tanaman bekhasiat obat di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal Indobiosains. 1(2):50-62.
  26. Sari DK, Hastuti S. 2020. Analisis flavonoid total ekstrak etanol daun seligi (Phyllanthus Buxifolius Muell. Arg) dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Indonesian Journal On Medical Science. 7(1): 55-62.
  27. Sari PP, Rira WS, Puspawati NM. 2015. Identifikasi dan uji aktivitas senyawa tanin dari ekstrak daun trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) sebagai antibakteri Escherichia coli (E. coli). Jurnal Kimia. 9(1): 27-34.
  28. Sarno. 2019. Pemanfaatan tanaman obat (biofarmaka) sebagai produk unggulan masyarakat Desa Depok Banjarnegara. Abdimas Unwahas. 4(2): 73-78.
  29. Sudrajat SE. 2016. Mengenal berbagai obat herbal dan penggunaannya. Jurnal Kedokteran Mditek. 22(60): 62-71.
  30. Sultan A, Raza AR. 2015. Steroids: a diverse class of secondary metabolites. Medicinal Chemistry. 5(7): 310-317.
  31. Surahmaida, Umarudin. 2019. Studi fitokimia ekstrak daun kemangi dan daun kumis kucing menggunakan pelarut metanol. Indonesian Chemistry and Application Journal. 3(1): 1-6.
  32. Sutardi. 2016. Kandungan bahan aktif tanaman pegagan dan khasiatnya untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Jurnal Litbang Pertanian. 35(3): 121-130.
  33. Syamsiah, Hiola SF, Jumadi O, Mu’nisa A. 2016. Tumbuhan Obat Tradisional Etnis Lokal Sulawesi Barat. Makassar: Alaudin University Press.
  34. Tandi J, Roem M, Yuliet. 2017. Efek nefroprotektif kombinasi ekstrak daun gedi merah dan daun kumis kucing pada tikus induksi etilen glikol. J. Trop. Pharm. Chem. 4(1):27-34.
  35. Walewangko GVCh, Bodhi W, Kepel BJ. 2015. Uji resistensi Escherichia coli yang diisolasi dari plak gigi menggunakan merkuri dan ampisilin. Jurnal e-Biomedik. 3(1): 118-124.
  36. Yanuartino, Purnamaningsih H, Nururrozi A, Indarjulianto S. 2017. Saponin: dampak terhadap ternak. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 6(2): 79-90.