Main Article Content

Abstract

Xantorizol merupakan senyawa penciri utama temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Penelitian ini bertujuan menentukan metode ekstraksi dan pemisahan optimum untuk isolasi xantorizol dari rimpang temulawak. Maserasi dan sokletasi digunakan untuk mengekstraksi xantorizol dengan pelarut metanol, dietil eter, dan n-heksana. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif dan hasil pemisahan dikarakterisasi berdasarkan spektrum inframerah dan kromatografi gas-spektrum massa (KG-SM), sementara persentase kemurniannya ditentukan dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstrak n-heksana dari teknik maserasi memiliki kandungan xantorizol lebih tinggi dibanding ekstrak lainnya yaitu sebesar 168 mg/g sampel. Fraksi ke-4 hasil pemisahan kolom terhadap ekstrak n-heksana memberikan dua spot pada KLT dengan Rf 0.54 dan 0.68, spot dengan Rf 0.54 diduga merupakan xantorizol (dikonfirmasi dengan KG-SM). Pemurnian lebih lanjut dengan KLT preparatif terhadap fraksi ke-4 menghasilkan xantorizol dengan rendemen sebesar 0.016 % berdasar bobot sampel dan tingkat kemurnian sebesar 87.40 %.

Keywords

C. Xanthorrhiza Isolasi Kromatografi Xantorizol

Article Details

How to Cite
Wahyuni, W. T., Herdiyanto, H., & Rafi, M. (2017). Metode Ekstraksi dan Pemisahan Optimum Untuk Isolasi Xantorizol dari Temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Jurnal Jamu Indonesia, 2(2), 43–50. https://doi.org/10.29244/jji.v2i2.31