Jamu Kunir Asem: Ethnomedicine Overview by Javanese Herbal Medicine Formers in Yogyakarta

Febri Yuda Kurniawan (1), Muhamad Jalil (2), Aziz Purwantoro (3), Budi Setiadi Daryono (4), Purnomo (5)
(1) Universitas Gadjah Mada, Indonesia,
(2) Department of Tropical Biology, Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada, Indonesia,
(3) Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Indonesia,
(4) Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia,
(5) Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Abstract

Kunir asem is one of the traditional drinks that still survive in Javanese society. The young generation needs to be introduced to the heritage of traditional herbal medicine, so that its existence is maintained. Some people judge that herbal medicine is an ancient traditional drink and does not keep up with the times. The objectives of this study are: (1) Explain the study of etnobotany which make up turmeric acid; (2) Explain how the principle of the benefits of kunir asem is based on the understanding of the seller of herbs in the Province of Yogyakarta. This study uses a qualitative method. The research data was taken with documentation, interviews, and documentation. The research data were analyzed by qualitative descriptive. The conclusion of this study is that biopharmaca plants in kunir asem are turmeric and tamarind, and some are added spices in the form of brown sugar, lemongrass, cardamom, cloves, kedawung, lime, and cinnamon. Herb sellers reveal that kunir asem can promote haids, facilitate digestion, reduce stomach acid, as an antibiotic, fresh body, and eliminate acne.

Full text article

Generated from XML file

References

A’yunin NAQ, Santoso U, Harmayani E. 2019. Kajian Kualitas dan Aktivitas Antioksidan Berbagai Formula Minuman Jamu Kunir asem. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas.23(1): 37–48.

Angelica N. 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun dan Kulit Batang Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii (Nees & Th. Nees)) terhadap Escherichia Coli dan Staphylococcus aureus. Calyptra.2(2): 1.

Anonim. 2007. Buku Tumbuhan Obat Balai Taman Nasional Meru Betiri. Jember (ID): Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Taman Nasional Meru Betiri.

Anonim. 2009. Ayo Mengenal Tanaman Obat. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Army R. 2018. Jamu, Ramuan Tradisional Kaya Manfaat.Ed ke-1. Jakarta (ID): Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Capoci IRG, da CunhaMM, Bonfim-Mendonça PdeS, Ghiraldi-Lopes LD, BaezaLC, Kioshima ES, Svidzinski TIE. 2015. Antifungal Activity of Cymbopogon nardus (l.) Rendle (citronella) Against Microsporum Canis from Animals and Home Environment. Revista Do Instituto de Medicina Tropical de São Paulo.57(6): 509–511.

Chevallier A. 2016. Encyclopedia of Herbal Medicine. London (GB): Dorling Kindersley Ltd.

De Toledo L, Ramos M, Spósito L, Castilho E, Pavan F, Lopes É, Zocolo G, Silva F, Soares T, dos Santos A, Bauab T, De Almeida M. 2016. Essential Oil of Cymbopogon nardus (L.) Rendle: A Strategy to Combat Fungal Infections Caused by Candida Species. International Journal of Molecular Sciences.17(8): 1252.

Elfahmi, Woerdenbag H J, Kayser O. 2014. Jamu: Indonesian Traditional Herbal Medicine Towards Rational Phytopharmacological Use. Journal of Herbal Medicine.4(2): 51–73.

Fibrianto K, Dwihindarti M. 2017. Profiling Atribut Jamu Kunir asem dan Jamu Sinom dengan Metode Rata (rate-All-That-Apply) Pada Beberapa Kota di Jawa Timur (Profiling Attribute of Jamu Kunir Asem and Sinom by Rata (rate-All-That-Apply) at Several Cities in East Java). Jurnal Teknologi Pangan.10(1): 1.

Hasan H, Ismail I, Hasnida H. 2020. Pembuatan gula merah. Maspul journal of community empowerment, 1(1): 80–87.

Hasanah SZ, Garnida Y, Hervelly. 2017. Pengaruh Perbandingan Gula Merah Cair dan Nira. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung.

Hayakawa H, Minaniya Y, Ito K, Yamamoto Y,Fukuda T. 2011. Difference of Curcumin Content in Curcuma longa L.(Zingiberaceae) Caused by Hybridization with Other Curcuma Species. American Journal of Plant Sciences.2: 111–119.

Hendrian H, Hadiah JT, et al. 1999. Koleksi Tumbuhan Obat Kebun Raya Bogor. Bogor (ID): UPT Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI.

Jalil M. 2019. Keanekaragaman dan Asas Manfaat Keluarga Zingiberaceae di Dusun Jambean Kabupaten Grobogan. Life Science.8(1): 64–74.

Jane Beers S. 2001. Jamu (The Ancient Indonesian Art of Herbal Healing). 1st ed. Singapore (SG): Tuttle Publishing.

Junius MM. 1986. Practical Handbook Plant Alchemy (L. Muller, Trans.). USA (US): Inner Traditions International.

Lim TK. 2016. Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants. https://doi.org/10.1007/978-3-319-26065-5

Marianti. 2014. Vitamin C. Retrieved July 22, 2019, from Alodokter website: https://www.alodokter.com/vitamin-c

Mudjijono M, Herawati I, Munawaroh S, Sukari S. 2014. Kearifan Lokal Orang Madura (Jamu untuk Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak). Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta.

Muhlisah F. 1999. Temu-Temuan dan Empon-emponan Budidaya dan Manfaatnya. Presented at the Yogyakarta. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Mulyani S, Harsojuwono BA, Puspawati GAKD. 2014. Potensi Minuman Kunir asem (Curcuma domestica Val. - Tamarindus indica L.) sebagai Minuman Kaya Antioksidan. AgriTECH.34(1): 65–71.

Muslimin L, Wicaksena B, Setiyawan B, Subekti NA, Sukesy H, Surachman H, Santorio A, Karim I, Hartini S, Yulianti A, Setepu IC, Khaidir K. 2009. Kajian Potensi Pengembangan Pasar. Jakarta (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan dalam Negeri Badan Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan.

Raina MH. 2011. Ensiklopedi Tanaman Obat untuk Kesehatan. Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Penerbit Absolut.

Ravindran P N, Babu N, Sivaraman K, et al. 2007. Turmeric (The Genus Curcuma). USA (US): CRC Press.

Rukmana R. 2005. Kunyit.Ed ke-9. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Safitri A M. 2018. 5 Manfaat Jamu Kunir asem (Tidak Hanya untuk Nyeri Haid, Lho!). Retrieved July 3, 2019, from Hello Sehat website: https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/berbagai-manfaat-kunyit-asam/

Salim Z, Munadi E, Nugroho RA, Ningsih EA, Paryadi D, Utama R, Saputri AS, Andrian N, Faradila F. 2017. Info Komoditi Tanaman Obat.Ed ke-1. Jakarta (ID): Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Sams T. 2015. Healing Herbs: A Beginner’s Guide to Identifying, Foraging, and Using Medicinal Plants / More than 100 Remedies from 20 of the Most Healing Plants. USA (US): Fair Winds Press.

Santoso HB. 1998. Toga 2 Tanaman Obat Keluarga. Ed ke-8. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Santoso U. 2019. Perbandingan Suplementasi Tepung Kunyit dan Campuran Tepung Kunyit plus Ekstrak Daun Katuk Fermentasi terhadap Performa, Mutu Karkas dan Komposisi Gizi Daging pada Broiler. Jurnal Sain Peternakan Indonesia.14(1): 7–13.

Saraswati. 2014. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa Muda terhadap Pertumbuhan Saccharomyces cereviceae. Universitas Negeri Gorontalo.

Sholichah V. 2012. Kualitas Mikrobiologi Jamu Gendong Jenis Kunir Asem yang Diproduksi di Kelurahan Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.1(2): 1.

Singh AK. 2017. Wild Relatives of Cultivated Plants in India. https://doi.org/10.1007/978-981-10-5116-6

Suharto, Ambarwati DRS. 2020. Pemanfaatan Kelapa (batang, Tapas, Lidi, Mancung, Sabut, dan Tempurung) Sebagai Bahan Baku Kerajinan. Humaniora, 1–15.

Syamsuhidayat SS, Hutapea JR. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I). Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Thomas ANS. 2006. Tanaman Obat Tradisional 1. Ed ke-18. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Tjitrosoepomo G. 2016. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan.Ed ke-4. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.

Towaha J. 2012. Manfaat Eugenol Cengkeh dalam Berbagai Industri di Indonesia. Perspektif, 11(2): 79–90.

Utami H. 2013. Uniknya Jamu Tradisional di Yogyakarta. Retrieved July 22, 2019, from KOMPASIANA website: https://www.kompasiana.com/hertie/552b15556ea834d334552cfd/uniknya-jamu-tradisional-di-yogyakarta

Yuzammi Y, Hadiah JT, Maulidah R, Kuswantoro F, Atmajaya MB, Keleyan ST, Trisno T, Ramlani R. 2014. Koleksi Tumbuhan Belian Kebun Raya Balikpapan. Kalimantan Timur (ID): Kebun Raya Balikpapan.

Authors

Febri Yuda Kurniawan
Muhamad Jalil
Aziz Purwantoro
Budi Setiadi Daryono
Purnomo
purnomods@ugm.ac.id (Primary Contact)
Kurniawan, F. Y., Jalil, M., Purwantoro, A., Daryono, B. S., & Purnomo. (2021). Jamu Kunir Asem: Ethnomedicine Overview by Javanese Herbal Medicine Formers in Yogyakarta. Jurnal Jamu Indonesia, 6(1), 8–15. https://doi.org/10.29244/jji.v6i1.211

Article Details

No Related Submission Found